Beberapa orang tidak mau membeli rumah tusuk sate, karena alasan Feng Shui. Tetapi sebenarnya rumah tusuk sate tetap banyak peminatnya dengan satu alasan, MURAH. Kalau tujuannya untuk ditempati sendiri mengapa tidak mengambil rumah tusuk sate, dan memasang penangkalnya (bagi yang percaya). Membeli Penangkal harganya jauh lebih murah dibanding discount harga yang mencapai 30% dari harga rumah. Terbayang kan!
Rumah Tusuk Sate: Jebakan atau Peluang ?
Sabtu, 30 Juli 2011
Label:
INFO
Diposting oleh
Indo Property
di
23.21
0
komentar
Tips mudah murah dan praktis membangun kitchen set / dapur yang ideal
Selasa, 12 Juli 2011
1. Kithcen set merupakan karya seni, pastikan betul bahwa penyedia jasa kitchen set memiliki cukup sense seni dan keterampilan dalam mengerjakan kitchen set. Jadi kemampuan penyedia jasa untuk mengidentifikasi jenis bahan dan warna yang paling sesuai mutlak diperlukan. Kami paling tidak sudah mengundang 3-4 penyedia jasa ke rumah untuk memberikan opini dan design mengenai bentuk kithcen yang kita inginkan. Dari hasil opini masing-masing penyedia jasa kita bisa menentukan sebenarnya penyedia manakah yang paling baik dan tentunya harga termurah.
2. Kitchen set adalah perpaduan antara pekerjaan tukang kayu, tukang bangunan dan tukang listrik. Jasa kitchen set selalu terdiri dari tim besar, mulai dari tim yang membobok dapur sebelumnya, hingga tukang granit yang menyetel granit supaya sink bisa masuk. Hampir dipastikan buat kita orang awam pasti terjadi kesalahan identifikasi mengenai waktu, durasi pekerjaan dan biaya. Tipsnya adalah pastikan betul bahwa penyedia jasa adalah orang yang kita percaya, makanya referensi itu penting.
3. Bahkan ketika semua sudah diperhitungkan dengan masak, pasti ada cacat-cacat kecil. Ya, bahkan ketika semua sudah dihitung pasti ada kesalahan dalam pengerjaan kitchen set ini. Kemarin, kami selalu menemani para tukang bekerja, pendeknya kami mengawasi betul pekerjaan si tukang ini. Untuk bagian ini ketelitian Dinda -para istri tentunya- memegang peranan yang sangat signifikan. Thanks ya nda, dapurnya jadi cantik.
4. Khusus untuk para suami, meski shareholder terbesar dalam pendirian sebuah kitchen set adalah istri, kegiatan membangun kitchenset ini bisa dijadikan sarana untuk mempererat hubungan suami istri. Bekerja sebagai tim, survey keramik, survey kran dan sink hingga diskusi mengenai design bisa jadi menuntut kesabaran dan perhatian yang besar dari suami.
Label:
INFO
Diposting oleh
Indo Property
di
09.57
0
komentar
Tips membeli rumah untuk pasangan muda
Contoh kasus:
Suami istri muda, join income = 6 juta, masa kerja kurang dari 1 tahun, belum ada SPT, belum ada kartu keluarga. Menginginkan rumah kecil dan sehat di pemukiman yang layak.
1. Hitung kemampuan finansialmu, caranya:a. Hitung credit power-mu (kemampuan mencicil),Sederhananya rumah itu akan dibeli lewat KPR, entah rumah baru dari developer ataupun rumah second. Cicilan itu biasanya 1/3 gaji, walau ada beberapa bank bisa mencapai 40 bahkan 50%.
Contoh hitungan dengan bunga 14% dan jangka 15 tahun maka kita bisa meminjam:
100 juta, cicilan 1.3juta/bulan, income 4 juta
150 juta, cicilan 1.9juta/bulan, income 6 juta
200 juta, cicilan 2.6juta/bulan, income 8 juta
hitung posisi credit powermu ada dimana
Contoh hitungan dengan bunga 14% dan jangka 15 tahun maka kita bisa meminjam:
100 juta, cicilan 1.3juta/bulan, income 4 juta
150 juta, cicilan 1.9juta/bulan, income 6 juta
200 juta, cicilan 2.6juta/bulan, income 8 juta
hitung posisi credit powermu ada dimana
b. Hitung buying power-mu (kemampuan membeli rumah)Bank umumnya hanya akan mendanai 80% dari harga rumah, maka kita harus mencari 20% sisanya. Ambil contoh kasus diatas dimana buying power kita 150 juta. 150 juta adalah 80%-nya sehingga harga rumah maksimal yang bisa kita dapatkan adalah di kisaran 187.5 juta. Atau dengan DP sebesar 37.5juta.
Yang perlu diperhatikan, buying power = DP + administrasi. Dalam kasus diatas. Maka first paymentnya adalah 37.5 juta + 10 juta (5% dari harga rumah biasanya untuk keperluan administrasi). Sehingga total dana yang harus disiapkan adalah 47.5 juta.
2. Setelah menentukan posisi finansial dimana, barulah kita mencari rumah yang cocok untuk kita. Ada beberapa pilihan antara lain:
a. Rumah baru, rumah baru dari developer ini hitungannya lebih mudah. angkanya pun jelas, namun masalahnya pilihan sangat terbatas. Waktu idle untuk menunggu rumah ini pun cukup lama, beberapa perumahan besar bahkan memasang tenggang waktu hingga 2 tahun-an. Ini pun belum menjamin kita punya tetangga.
b. Rumah second, rumah second sebenarnya pilihan yang sangat menarik. Selain lokasinya yang lebih dekat. membeli rumah second berarti membeli masyarakat dan lingkungan yang sudah jadi. Dan rumah ini bisa langsung ditempati.
a. Rumah baru, rumah baru dari developer ini hitungannya lebih mudah. angkanya pun jelas, namun masalahnya pilihan sangat terbatas. Waktu idle untuk menunggu rumah ini pun cukup lama, beberapa perumahan besar bahkan memasang tenggang waktu hingga 2 tahun-an. Ini pun belum menjamin kita punya tetangga.
b. Rumah second, rumah second sebenarnya pilihan yang sangat menarik. Selain lokasinya yang lebih dekat. membeli rumah second berarti membeli masyarakat dan lingkungan yang sudah jadi. Dan rumah ini bisa langsung ditempati.
Tips dan Saran:1. Jangka waktu cicilan baiknya adalah kurang dari 15 tahun, lebih dari itu akan memberatkan sang kreditor.
2. Rumah second selalu lebih menguntungkan dibandingkan rumah baru. Rumah second sendiri dibagi dalam 3 kategori:
-usia < 10 tahun
-usia 10-20 tahun
-usia > 20 tahun
pembagian sederhana ini didasarkan dengan penggunaan material dan design dari rumah tersebut. Rumah dalam kategori pertama sebenarnya merupakan pilihan yang terbaik. Disamping harganya lebih murah, kondisi bangunannya tergolong masih baik.
-usia < 10 tahun
-usia 10-20 tahun
-usia > 20 tahun
pembagian sederhana ini didasarkan dengan penggunaan material dan design dari rumah tersebut. Rumah dalam kategori pertama sebenarnya merupakan pilihan yang terbaik. Disamping harganya lebih murah, kondisi bangunannya tergolong masih baik.
3. Lokasi adalah komponen yang signifikan, dengan budget yang terbatas. Lebih baik memilih rumah yang lebih kecil namun jelas keamanan dan sarana prasarananya.
Diposting oleh
Indo Property
di
09.19
0
komentar
Sumber Dalam Mencari Properti
Sabtu, 02 Juli 2011
Untuk memiliki sebuah (atau lebih) properti biasanya mesti melalui proses tiga tahap, yakni mencari, melakukan penawaran, lalu membelinya.
Dalam mencari dan menemukan properti investasi, menurut Ken McElroy (2004), ibarat orang berkencan. Ketika berkencan, segenap perhatian dicurahkan kepada sang kekasih, dan mungkin diliputi impian besar seperti ke jenjang pernikahan. Berkencan dengan sembarang orang bagaikan memburu properti tua, yang bisa sangat memboroskan waktu, bahkan energi dan uang.
Dalam mencari properti yang diinginkan, ada sejumlah sumber yang dapat digunakan, antara lain:
1. Pada Iklan Baris Koran
Cara ini merupakan sumber properti yang paling mudah dicari. Yang jelas, iklan baris bukanlah iklan besar yang dipasang oleh perusahaan properti (pengembang) besar, tetapi iklan satu kolom yang terdiri atas 2 – 4 baris.
Alasan utama mengapa cara ini sebagai cara yang bagus ialah karena sering kali digunakan oleh pemilik atau penjual yang tidak menggunakan agen properti. Mungkin dia menggunakan sumber daya sendiri untuk menghitung nilai properti miliknya. Harga yang dipasang bisa jauh di atas harga pasar, atau sebaliknya, jauh di bawah harga pasar. Inilah kesempatan terbaik bagi investor yang sudah tahu cara menilai properti.
Hanya saja, jangan mengharapkan untuk menemukan properti yang sesuai pada hari-hari pertama. Banyak pengalaman menunjukkan diperlukan waktu 4 – 6 minggu sebelum menemukan properti yang dimaksud (Tyler G. Hicks, 2003).
2. Pada Majalah/Tabloid Properti
Majalah atau tabloid atau buletin (atau saat ini termasuk situs internet) khusus properti merupakan sumber informasi yang banyak disukai, karena umumnya disertai foto (berwarna). Di sini pengiklan tidak dapat menggunakan kata-kata yang dapat memperdaya, seperti rumah tua disebutkan sebagai rumah besar yang indah. Dan tampilan foto, dapat langsung diambil keputusan, apakah sebuah properti yang diiklankan tersebut layak di tinjau lebih lanjut.
Meninjau lebih lanjut dapat berarti menelepon si penjual atau broker properti yang menanganinya. Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain: “Mengapa penjual ingin pindah dari tempat itu?”, “Berapa harga jual/sewa di daerah itu?”, dan “Bagaimana perkembangan penduduk dan wilayah di sekitar situ?” Bahkan dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat diputuskan kesepakatan harga sementara sebelum meninjau langsung ke lokasi.
3. Pada Agen Properti
Apabila iklan baris dan majalah/ tabloid properti sebagai sumber informasi yang terbuka untuk umum, maka kantor-kantor agen properti punya sejumlah daftar properti (listing) yang sudah diklarifikasi (bangunan, harga, legalitas dll) yang siap dijual. Mereka akan merekomendasikan kepada siapa saja, terutama calon pembeli (buyer) yang dimilikinya dalam suatu database. Agen properti yang berpengalaman tahu apa yang sedang dicari oleh banyak calon pembeli, dan tidak akan menghabiskan waktu untuk membicarakan properti-properti yang tidak prospektif.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana seharusnya dalam memilih agen properti? Bisa saja untuk mendapat agen properti atas rekomendasi dari seorang kerabat, tetapi jika tidak dapat dicoba beberapa kantor atau orang secara acak, sehingga ditemukan seorang agen properti yang dapat bekerja sama dengan baik. Yang lebih penting lagi, agen properti tersebut dapat memberikan analisis keuntungan atau kerugian properti yang akan dibeli, sehingga calon pembelinya akan memperoleh gambaran tentang keuntungan yang akan diraihnya, bukan malah sebaliknya.
4. Penjualan di Luar Pasar
Sumber informasi ini barangkali berbeda dari ketiga hal di atas, termasuk pemilik properti yang tidak tahu bahwa mereka ingin menjualnya. Namun dengan tidak adanya tanda ‘DIJUAL’ pada sebuah properti tidak selalu berarti bahwa pemilik tidak ingin menjual. Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya: mengetuk pintu dan bertanya.
Kendati demikian, tidak mesti cara ini dengan menyelusuri semua jalan dan menanyakan kepada setiap pemilik properti yang tentunya akan menghabiskan banyak waktu dan menyusahkan diri sendiri. Akan tetapi, kalau menemukan sebuah properti yang sesuai kebutuhan dan sangat prospektif sebagai properti investasi, misalnya akan disewakan kembali karena peminatnya banyak menyukainya, tidak ada peraturan yang melarang untuk bertanya kepada sang empu apakah dia ingin menjualnya. Tentunya kalau ditawarkan dengan harga lebih tinggi dan menarik, kondisi ini bisa saling menguntungkan.
5. Menulis IkIan Sendiri
Cara ini sebagai suatu inisiatif bagi mereka yang benar-benar ingin menjadi seorang investor properti. Dengan menulis iklan sendiri, barangkali sangat sedikit mendapat tanggapan, atau sebaliknya akan banyak tanggapan. Apa pun hasilnya, makna dari iklan tersebut ialah sebagai pesan kepada siapa pun bahwa dia berada di pasar untuk membeli properti investasi.
Jadi, semakin banyak properti yang dilihat atau dipertimbangkan untuk dibeli, melalui sumber-sumber informasi apa pun, semakin besar kemungkinan mendapat properti yang diinginkan.
Label:
INFO
Diposting oleh
Indo Property
di
20.59
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)